Monday, April 20, 2020

Data dalam Layanan Bimbingan dan Konseling


Prayitno dan Amti (2013) menyebutkan bahwa tujuan umum bimbingan konseling adalah
“untuk membantu individu memperkembangkan diri secara optimal sesuai dengan tahap perkembangan dan predisposisi yang dimiliknya (seperti kemampuan dasar dan bakat-bakatnya), berbagai latar belakang yang ada (seperti latar belakang keluarga, pendidikan, status sosial ekonomi), serta sesuai dengan tuntuntan positif lingkungannya.” Dalam mencapai tujuan tersebut, para konselor menggunakan berbagai pendekatan, salah satunya pendekatan ilmiah. Pendekatan ini harus berdasar pada hal-hal objektif, tidak spekulatif, dan dapat dicek atau dibuktikan oleh orang lain (Walgito, 2004). Oleh sebab itu, layanan bimbingan dan konseling membutuhkan data-data yang relevan untuk menjamin keabsahan dan keilmiahan aktivitasnya sehingga informasi-informasi yang disampikan dalam layanan bimbingan dan konseling dapat dipertangunggjawabkan. Lebih lanjut, Walgito (2004) menyebutkan bahwa layanan bimbingan konseling yang baik akan terwujud setelah data individu yang akan dibimbing terkumpul.

1.    Pengertian Data
Data adalah kumpulan informasi yang diperoleh dari suatu pengamatan, dapat berupa angka, lambang atau sifat (Pengertian Ahli, 2013). Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia versi online, data diartikan sebagai keterangan yang benar dan nyata, dan sebagai keterangan atau bahan nyata yang dapat dijadikan dasar kajian (analisis atau kesimpulan). Data merupakan informasi atau keterangan yang sifatnya benar dan nyata dan diperoleh dari suatu pengamatan.
Implikasinya, data harus sesuai dengan kenyataan sesungguhnya. Data yang baik harus terjamin kebenarnya (reliable), tepat waktu dan mampu memberikan gambaran yang jelas dan menyeluruh dari suatu masalah atau keadaan atau objek. Data yang baik digunakan sebagai bahan analisis dan penarikan kesimpulan. Oleh sebab itu, data yang tidak baik tidak dapat digunakan sebagai bahan analisis dan penarikan kesimpulan.
Data dalam layanan bimbingan dan konseling haruslah terjamin kebenarnya, karena layaknya data pada umumnya, data dalam layanan bimbingan dan konseling akan dianalisis untuk kepentingan layanan. Data dalam layanan bimbingan dan konseling juga didapatkan dengan salah satu caranya pengamatan. Selain itu, data diperoleh menggunakan berbagai teknik yang akan dijelaskan di bagian selanjutnya.

2.    Jenis-Jenis Data dalam Layanan BK
Layanan Bimbingan dan Konseling mengunakan beberapa jenis data. Data-data tersebut berkaitan dengan siswa, lingkungan sekolah, dan instansi-instansi di luar sekolah. Berikut ini adalah pemamparan beberapa jenis data yang dikemukakan oleh para ahli.
Jenis-jenis data menurut Tohirin (2014) dibagi menjadi dua yaitu:
2.1. Data psikologis
Data psikologis berkaitan dengan hal-hal kejiwaan dari siswa. Data ini meliputi data kemampuan intelektual, bakat khusus, arah minat, cita-cita hidup, dan sifat-sifat kepribadian.
2.2. Data sosial
Segala data yang berkaitan dengan kehidupan sosial siswa termasuk dalam data sosial. Data ini meliputi latar belakang keluarga siswa, status sosial siswa di sekolah, dan lingkungan sosial siswa.

Prayitno dan Amti (2013) mengkategorikan data menjadi dua jenis, yaitu: data pribadi dan data umum. Selanjutnya, mereka menyebutkan jenis data ketiga yaitu data kelompok, dan mereka mengganggap data kelompok sebagai bagian dari data umum karena sifat umum dari data kelompok.
2.1. Data pribadi
Data pribadi merupakan data yang berkaitan dengan seorang individu atau siswa. Data pribadi harus dijaga kerahasiaannya agar tidak dapat digunakan oleh orang-orang yang tidak bertanggung jawab dan agar privasi siswa dapat terjaga. Data pribadi perlu diperbarui setiap tahunnya karena data selalu berubah (bersifat dinamis). Data pribadi siswa bersumber dari siswa yang bersangkutan. Data ini mencakup beberapa hal yaitu:
2.1.1.   Identitas pribadi: termasuk nama, gelar atau nama panggilan, tempat dan tanggal lahir, alamat, kewarganegaraan, agama;
2.1.2.   Latar belakang rumah dan keluarga
2.1.3.   Kemampuan mental, bakat dan kondisi kepribadian
2.1.4.   Sejarah pendidikan, hasil belajar, nilai-nilai mata pelajaran
2.1.5.   Hasil tes diagnostik: berupa data-data kelebihan dan kekurang siswa dalam mata pelajaran atau subjek lain misalnya sikap.
2.1.6.   Sejarah kesehatan
2.1.7.   Pengalaman ekstrakulikuler dan kegiatan di luar sekolah
2.1.8.   Minat dan cita-cita pendidikan dan pekerjaan/jabatan
2.1.9.   Prestasi khusus yang pernah diperoleh
Data pribadi siswa yang telah didperoleh, kemudian, dapat dihimpun dalam bentuk kartu pribadi siswa.
2.2. Data umum
Data umum adalah data yang menyangkut berbagai informasi dan berbagai hal tentang “lingkungan yang lebih luas”. Lingkungan yang lebih luas yang dimaksud adalah lembaga-lembaga di luar sekolah yang dapat dimanfaatkan siswa untuk menunjang potensinya. Data-data umum biasanya dipakai untuk layanan orientasi dan informasi, penempatan dan penyaluran. Data umum meliputi informasi pendidikan/jabatan, artikel tentang pendidikan dan jabatan, pengumuman mengenai penerimaan program pendidikan/latihan atau jabatan/pekerjaan tertentu. Sumber data-data umum adalah lembaga pendidikan dan industri atau kantor yang bersangkutan. Data umum biasanya berbentuk buku, kumpulan leaflet, klipping, dan sebagainya.
2.3. Data kelompok
Data kelompok adalah data tentang berbagai aspek perkembangan dan kehidupan sejumlah siswa atau individu. Data ini meliputi data hubungan sosial antar individu, sebaran prestasi belajar, kondisi kebersamaan dan kerja sama dalam kelompok, dan lain-lain. Data kelompok bersumber dari siswa. Data kelompok dapat ditulis dalam bentuk diagram, sosiogram, tabel, dan lain-lain.
Previous Post
Next Post

0 comments: